Metodologi Audit IT
Terdapat 4 metodologi audit IT yang umunya digunakan, diantaranya adalah :
Dalam praktiknya, tahapan-tahapan dalam audit IT tidak berbeda dengan audit pada umumnya, sebagai berikut :
- CobiT
- BS 7799 - Code of Practice (CoP)
- ITSEC
- Common Criteria (CC)
Dalam praktiknya, tahapan-tahapan dalam audit IT tidak berbeda dengan audit pada umumnya, sebagai berikut :
1. Tahapan Perencanaan
Sebagai
suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor mengenal benar obyek yang
akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit yang didesain
sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien.
2. Mengidentifikasikan reiko dan
kendali
Untuk
memastikan bahwa qualified resource sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM
yang berpengalaman dan juga referensi praktik-praktik terbaik.
3. Mengevaluasi kendali dan
mengumpulkan bukti-bukti
Melalui
berbagai teknik termasuk survei, interview, observasi, dan review dokumentasi.
4. Mendokumentasikan
Mengumpulkan
temuan-temuan dan mengidentifikasikan dengan audit.
5. Menyusun laporan
Mencakup
tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalaman pemeriksaan yang dilakukan.
Alasan Menggunakan Audit IT
Weber, 2000 menyatakan
beberapa alasan penting mengapa Audit SI/TI perlu dilakukan, antara lain:
1.
Kerugian
akibat kehilangan data
2.
Kesalahan
dalam pengambilan keputusan
3.
Risiko
kebocoran data
4.
Penyalahgunaan
komputer
5.
Kerugian
akibat kesalahan proses perhitungan
6.
Tingginya
nilai investasi perangkat keras dan perangkat lunak.
Manfaat Audit IT
Manfaat
pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review)
1.
Institusi
dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan ataupun
memenuhi acceptance criteria.
2.
Mengetahui
apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.
3.
Mengetahui
apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.
4.
Manfaat
setelah sistem live (Post-Implementation Review)
5.
Institusi
mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran untuk
penanganannya.
6.
Masukan-masukan
tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis,
dan anggaran pada periode berikutnya.
7.
Bahan
untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa mendatang.
8.
Memberikan
reasonable assurance bahwa sistem informasi telah sesuai dengan
kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan.
9.
Membantu
memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan dapat
digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak lain yang berwewenang melakukan
pemeriksaan.
10.
Membantu
dalam penilaian apakah initial proposed values telah terealisasi dan
saran tindak lanjutnya.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar